Reaksi adisi siklo (Diels Alder) merupakan reaksi antara
diena terkonjugasi dengan suatu dienofil. Dalam hal ini, reaksi Diels Alder
hanya dapat berlangsung jika diena terkonjugasi tersebut berada dalam bentuk
konformasi s-cis. Reaksi ini
melibatkan pemutusan satu ikatan π dari diena dan juga satu ikatan ikatan π
dienofil. Selain itu, reaksi ini juga melibatkan pembentukan cincin (siklisasi)
antara diena dan dienofil, sehingga menghasilkan senyawa siklik, sebagaimana
diilustrasikan pada Gambar berikut.
Jika diena terkonjugasi tersebut berada dalam bentuk
konformasi s-trans, maka reaksi masih
dapat berlangsung dengan bantuan pemanasan. Ikatan tunggal C-C pada diena s-trans dapat mengalami rotasi dengan
bantuan pemanasan, sehingga bentuk konformasi s-trans dapat berubah menjadi s-cis,
sebagaimana dapat dilihat pada Gambar berikut.
Tidak semua diena terkonjugasi dengan konformasi s-trans dapat berubah menjadi s-cis. Pada sikloalkadiena s-trans dengan salah satu ikatan π berada pada suatu cincin, sedangkan satu
ikatan π yang lain berada di luar cincin, rotasi ikatan tidak dapat terjadi,
sehinga reaksi Diels Alder tidak dapat berlangsung meskipun sudah dibantu
dengan pemanasan. Contoh s-trans alkadiena yang tidak dapat mengalami perubahan
konformasi dapat dilihat pada Gambar di bawah ini.
Mekanisme reaksi Diels Alder dipengaruhi oleh kehadiran
gugus pendorong elektron pada diena dan gugus penarik elektron pada dienofil,
sebagaimana dijelaskan melalui gambar berikut.
Sikloalkadiena dengan konformasi s-cis dapat bereaksi dengan dienofil menghasilkan senyawa-senyawa
bisiklik dengan konfigurasi Endo, sebagaimana
dapat dilihat pada Gambar di bawah ini.
Pada reaksi antara dienofil benzoquinon dengan 2 eqivalen
diena, diena tersebut dapat bereaksi dua kali, sebagaimana dijelaskan melalui Gambar berikut.
2 comments:
izin mempelajari ya kang. syukron semoga ilmunya bermanfaat
Silahkan Isa Absal.. Aamiin..
Post a Comment