Reaksi hidrohalogenasi alkena berlangsung dalam dua
tahap. Pada tahap pertama, ikatan π alkena yang bersifat sebagai nukleofil
menyerang atom Hδ+ dari molekul
HX yang bersifat sebagai elektrofil. Atom H akan masuk pada C alkena
yang mengikat H lebih banyak (mengikuti aturan Markovnikov), sedangkan atom C
alkena yang satunya lagi menjadi bermuatan positif. Selanjutnya, pada tahap
kedua, ion halida akan menyerang karbokation yang terbentuk, sehingga dihasilkan
suatu alkil halida.
Selanjutnya, untuk memahami mekanisme reaksi halogenasi tersebut, Anda dapat mempelajari contoh mekanisme reaksi brominasi yang diberikan pada gambar berikut.
Gambar di atas menjelaskan
mekanisme reaksi hidroklorinasi 1-metilsiklopentena. Ikatan π 1-metilsiklopentena yang bersifat sebagai nukleofil menyerang atom Hδ+ dari
molekul HCl yang bersifat sebagai elektrofil sehingga menyebabkan terjadinya
pemutusan heterolitik pada ikatan H-Cl. Atom H dari HCl
tersebut akan masuk pada C alkena yang mengikat lebih banyak H, sesuai dengan
aturan Markovnikov, sedangkan atom C alkena yang satu lagi menjadi bermuatan
positif. Selanjutnya, pada tahap kedua, ion klorida akan menyerang karbokation
yang terbentuk sehinga dihasilkanlah 1-kloro-1-metilsiklopentana. Orientasi masuknya
atom H pada C alkena yang mengikat H lebih banyak ini dipengaruhi oleh
kestabilan dari intermediet karbokation yang terbentuk. Intermediet karbokation yang terbentuk mengikuti aturan Markovnikov bersifat lebih stabil karena distabilkan oleh lebih banyak hiperkojugasi. Untuk memahami penjelasan ini, Anda
dapat melihat ilustrasi pada gambar berikut.
No comments:
Post a Comment