Reaksi halogenasi alkena berlangsung dalam dua tahap.
Pada tahap pertama, ikatan π alkena yang bersifat sebagai nukleofil menyerang
atom Xδ+ dari molekul X2, sehingga dihasilkan ion
halonium dan ion halida. Selanjutnya, pada tahap kedua, ion halida akan menyerang
karbon halonium yang tersubstitusi lebih banyak dari sisi yang berlawanan (adisi
anti), sehingga dihasilkan suatu rasemat
dihalo alkana atau alkil halida visinal. Sama halnya dengan reaksi hidrogenasi
yang telah dibahas sebelumnya, reaksi halogenasi alkena juga bersifat stereospesifik.
Selanjutnya, untuk memahami mekanisme reaksi halogenasi
tersebut, Anda dapat mempelajari contoh mekanisme reaksi brominasi yang
diberikan pada Gambar berikut.
Gambar di atas menjelaskan mekanisme reaksi halogenasi antara
suatu propena dengan bromin. Pada tahap pertama, Ikatan π propena yang
bertindak sebagai nukleofil menyerang atom Brδ+ dari molekul Br2
sehingga menghasilkan ion bromonium dan ion bromida. Selanjutnya, pada
tahap kedua, ion bromida yang terbentuk pada tahap pertama akan menyerang
karbon bromonium yang lebih tersubstitusi dari arah berlawanan, sehingga
dihasilkan rasemat 1,2-dibromopropena. Terbentuknya ion halonium ini telah
dibuktikan oleh Kochi pada tahun 1998 melalui teknik difraksi sinar X
sebagaimana dapat dilihat pada Gambar di bawah ini.
Orientasi arah serangan ion bromida kepada karbon yang
lebih tersubstitusi ini disebabkan muatan positif yang lebih terstabilkan pada
karbon tersebut, dibandingkan dengan muatan positif pada karbon yang kurang
tersubstitusi. Untuk memahami penjelasan ini, Anda dapat melihat ilustrasi pada
Gambar berikut.
Pada molekul
sikloalkena, reaksi brominasi akan menghasilkan produk trans-halosikloalkana. Sebagai contoh, jika siklopentena
direaksikan dengan bromin, maka akan dihasilkan trans-1,2-dibromopentana, sebagaimana dapat dilihat pada gambar berikut ini.
Jika molekul air ditambahkan ke dalam campuran reaksi
tersebut, maka akan dihasilkan senyawa bromohidrin.
Tahap awal mekanisme reaksi pembentukan bromohidrin tersebut sama dengan tahap awal reaksi halogenasi. Ikatan π alkena yang
bertindak sebagai nukleofil menyerang ion Brδ+ dari molekul Br2,
sehingga dihasilkan ion bromonium dan ion bromida. Pada tahap kedua, yang menyerang ion bromonium
bukanlah ion bromida, tetapi molekul air. Molekul air menyerang karbon halonium
yang tersubstitusi lebih banyak dari sisi yang berlawanan (adisi anti), sehingga dihasilkanlah
bromohidrin, sebagaimana dapat dilihat pada Gambar berikut.
No comments:
Post a Comment