Thursday, May 26, 2016

Konsep Dasar Reaksi Adisi Elektrofilik

Kata adisi berasal dari bahasa inggris (Addition = Penambahan). Reaksi adisi adalah reaksi penambahan atau pemasukan suatu atom ke  dalam suatu molekul yang mempunyai ikatan π (alkena dan alkuna), sehingga mengakibatkan putusnya ikatan π tersebut


Pada suatu reaksi adisi elektrofilik, ikatan π pada alkena bertindak sebagai nukleofil, sedangkan atom yang pertama mengadisi (masuk) merupakan suatu elektrofil. Jadi, pemutusan ikatan π pada alkena tersebut terjadi disebabkan oleh masuknya suatu elektrofil. Oleh karena itu, reaksi ini disebut sebagai reaksi adisi elektrofilik.

Pada contoh 1, gas propena (C3H6) direaksikan dengan gas hidrogen (H2), maka akan dihasilkan gas propana (C3H8). Pada reaksi tersebut dapat diamati bahwa terjadi penambahan atau pemasukan dua atom H dari molekul H2 pada molekul C3H6, sehingga dihasilkan produk dengan rumus molekul C3H8. Pada contoh 2 juga dapat diamati bahwa terjadi pemasukan dua atom Br dari molekul Br2 pada molekul C3H6, sehingga dihasilkan produk dengan rumus molekul C3H6Br2.
Pada contoh 3, suatu propena direaksikan dengan suatu asam bromida (HBr). Pada reaksi tersebut, atom yang masuk tidaklah sama, yaitu atom H dan Br, sehingga akan dihasilkan 2 kemungkinan produk yang merupakan isomer C3H7Br, yaitu 2-bromopropana dan 1-bromopropana. Ketika suatu reaksi menghasilkan lebih dari satu produk (produk mayor dan produk minor), maka reaksi tersebut bersifat regioselektif. Produk mayor dari suatu reaksi adisi alkena dengan asam halida (HX), dapat ditentukan dengan mudah berdasarkan aturan Markovnikov dan anti Markovnikov.

No comments:

Popular Posts

Portal Kimia Organik Indonesia

Portal Kimia Organik Indonesia